

Disusun Oleh
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Fijriani Juli Kartika *15*
Anisa Septiana *06*
Annisa Luthfia Romadhona *07*
Cindy Febriliana Elise *09*
Tahun pelajaran 2013/2014
IX d
Ilmu Pengetahuan Alam
SMPN 19 BANDAR
LAMPUNG
Tata Surya
1. Apa yang dimaksud dengan tata surya dan apa saja yang terdapat pada
tata surya?
Jawab:
Tata Surya[a] adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk
elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Tata Surya terbagi
menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang
terluar.
Berdasarkan jaraknya
dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108
juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228
juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus
(2.880 juta km), dan Neptunus
(4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada
lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada
lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415
juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto
(5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea
(6.450 juta km), Makemake
(6.850 juta km), dan Eris
(10.100 juta km).
Enam dari kedelapan
planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
2. Sebutkan 4 lapisan
matahari!
Jawab:
1. Inti Matahari
Inti Matahari adalah bagian dalam matahari yang merupakan pusat matahari. Suhu inti (15 juta Kelvin) dan tekanannya (200 miliar kali tekanan permukaan bumi) yang sangat tinggi membuat inti hidrogen dapat berfusi menjadi inti helium (melalui reaksi fusi yang disebut rantai-rantai proton) menghasilkan energi matahari. Bagaimanakah perambatan energi dari inti matahari menuju ke permukaannya? Ada dua cara perambatan energi. Pertama, perambatan energi dari inti matahari menuju ke permukaan matahari adalah secara radiasi melalui plasma (gas panas) yang terdapat di dalam matahari. Kedua, perambatan energi dari bagian di dekat permukaan matahari menuju ke permukaan matahari adalah secara konveksi.
2. Fotosfer
Lapisan matahari yang dapat kita lihat disebut fotosfer atau lapisan cahaya. Fotosfer tampak menyerupai piringan emas yang terang.
Fotosfer merupakan sebuah daerah yang agak tipis dengan kedalaman sekitar 500 km atau kurang dari 1/2000 jari-jari matahari. Suhu atmosfer bagian dalam adalah 6000 Kelvin dan berkurang menjadi 4.300 Kelvin pada atmosfer bagian luar. Gas-gas panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas sangat kuat, sehingga cahaya fotosfer dapat terlihat dan bewarna kuning dari bumi. Dilihat dengan teleskop, fotosfer tampak berbentuk butiran-butiran kecil. Butiran-butiran ini merupakan massa dari bintik-bintik panas pada matahari.
Fotosfer matahari disusun kira-kira 94% hidrogen, 5,9 helium, dan 0,1 elemen-elemen lebih berat, yang banyak adalah karbon, oksigen, nitrogen, dan neon.
3. Kromosfer
Lapisan yang terdapat di atas fotosfer disebut atmosfer matahari. Atmosfer ini sebagian besar terdiri dari gas hidrogen. Atmosfer matahari tersusun atas dua lapisan. Lapisan bawah atau yang paling dekat dengan fotosfer disebut kromosfer atau 'bola warna'. Lapisan atas disebut krona atau 'mahkota'. Lapisan kromosfer menjulang 12.000 km di atas fotosfer, memiliki tebal kira-kira 2.400 km, dan suhu pada bagian atasnya lebih dari 10.000 Kelvin.
Kita di bumi biasanya tidak dapat melihat kromosfer dan korona. Ada dua alasan : Pertama, intensitas sinar yang dipancarkan kromosfer dan korona tidak sekuat yang di pancarkan oleh fotosfer, sehingga cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi kita untuk melihat keduanya. Kedua, efek atmosfer bumi kita juga merintangi kita untuk melihat kromosfer dan korona. Tetapi, selama gerhana matahari total, yaitu ketika bulan menutupi fotosfer, kita dapat melihat atmosfer matahari (kromosfer dan korona). Ketika bulan menutupi fotosfer matahari, kelihatan kromosfer berbentuk seperti cincin kecil dengan nyala merah kuat yang melingkar di sebelah luar fotosfer.
4. Korona
Atmosfer matahari sebelah luar atau lapisan yang terpadat di atas kromosfer adalah korona. Korona ini jauh lebih panas di bandingkan dengan kromosfer, para ahli menaksir suhu korona mencapai 2 juta Kelvin untuk daerah luarnya. Akibat suhu yang sangat tinggi ini, korona mengembang sangat cepat dalam ruang hampa. Mengapa korona yang terletak lebih jauh dari sumber energi matahari (inti matahari) di bandingkan dengan fotosfer dapat jauh lebih panas? Suatu teori menyatakan bahwa pemaksaan perpindahan kalor (energi) secara konveksi dalam fotosfer dan kromosfer, memanaskan secara intensif gas yang sangat tipis dalam korona.
Selama gerhana total berlangsung, fotosfer tertutup oleh bulan dan akan tampak dengan mata telanjang, suatu bentuk mahkota di sebelah luar cincin yang bersinatr merah (kromosfer). Bentuk mahkota inilah yang disebut korona. Karena itu, korona disebut juga 'mahkota' matahari.
Untuk mengamati korona, kita tidak harus menunggu suatu gerhana matahari total. Kita dapat melihatnya dengan suatu teleskop khusus yang disebut koronagraf, yang dapat menghasilkan gerhana matahari total buatan (teleskop ini memiliki sebuah cakram hitam yang di letakan sedemikian sehingga menutupi cahaya dari fotosfer)
Inti Matahari adalah bagian dalam matahari yang merupakan pusat matahari. Suhu inti (15 juta Kelvin) dan tekanannya (200 miliar kali tekanan permukaan bumi) yang sangat tinggi membuat inti hidrogen dapat berfusi menjadi inti helium (melalui reaksi fusi yang disebut rantai-rantai proton) menghasilkan energi matahari. Bagaimanakah perambatan energi dari inti matahari menuju ke permukaannya? Ada dua cara perambatan energi. Pertama, perambatan energi dari inti matahari menuju ke permukaan matahari adalah secara radiasi melalui plasma (gas panas) yang terdapat di dalam matahari. Kedua, perambatan energi dari bagian di dekat permukaan matahari menuju ke permukaan matahari adalah secara konveksi.
2. Fotosfer
Lapisan matahari yang dapat kita lihat disebut fotosfer atau lapisan cahaya. Fotosfer tampak menyerupai piringan emas yang terang.
Fotosfer merupakan sebuah daerah yang agak tipis dengan kedalaman sekitar 500 km atau kurang dari 1/2000 jari-jari matahari. Suhu atmosfer bagian dalam adalah 6000 Kelvin dan berkurang menjadi 4.300 Kelvin pada atmosfer bagian luar. Gas-gas panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas sangat kuat, sehingga cahaya fotosfer dapat terlihat dan bewarna kuning dari bumi. Dilihat dengan teleskop, fotosfer tampak berbentuk butiran-butiran kecil. Butiran-butiran ini merupakan massa dari bintik-bintik panas pada matahari.
Fotosfer matahari disusun kira-kira 94% hidrogen, 5,9 helium, dan 0,1 elemen-elemen lebih berat, yang banyak adalah karbon, oksigen, nitrogen, dan neon.
3. Kromosfer
Lapisan yang terdapat di atas fotosfer disebut atmosfer matahari. Atmosfer ini sebagian besar terdiri dari gas hidrogen. Atmosfer matahari tersusun atas dua lapisan. Lapisan bawah atau yang paling dekat dengan fotosfer disebut kromosfer atau 'bola warna'. Lapisan atas disebut krona atau 'mahkota'. Lapisan kromosfer menjulang 12.000 km di atas fotosfer, memiliki tebal kira-kira 2.400 km, dan suhu pada bagian atasnya lebih dari 10.000 Kelvin.
Kita di bumi biasanya tidak dapat melihat kromosfer dan korona. Ada dua alasan : Pertama, intensitas sinar yang dipancarkan kromosfer dan korona tidak sekuat yang di pancarkan oleh fotosfer, sehingga cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi kita untuk melihat keduanya. Kedua, efek atmosfer bumi kita juga merintangi kita untuk melihat kromosfer dan korona. Tetapi, selama gerhana matahari total, yaitu ketika bulan menutupi fotosfer, kita dapat melihat atmosfer matahari (kromosfer dan korona). Ketika bulan menutupi fotosfer matahari, kelihatan kromosfer berbentuk seperti cincin kecil dengan nyala merah kuat yang melingkar di sebelah luar fotosfer.
4. Korona
Atmosfer matahari sebelah luar atau lapisan yang terpadat di atas kromosfer adalah korona. Korona ini jauh lebih panas di bandingkan dengan kromosfer, para ahli menaksir suhu korona mencapai 2 juta Kelvin untuk daerah luarnya. Akibat suhu yang sangat tinggi ini, korona mengembang sangat cepat dalam ruang hampa. Mengapa korona yang terletak lebih jauh dari sumber energi matahari (inti matahari) di bandingkan dengan fotosfer dapat jauh lebih panas? Suatu teori menyatakan bahwa pemaksaan perpindahan kalor (energi) secara konveksi dalam fotosfer dan kromosfer, memanaskan secara intensif gas yang sangat tipis dalam korona.
Selama gerhana total berlangsung, fotosfer tertutup oleh bulan dan akan tampak dengan mata telanjang, suatu bentuk mahkota di sebelah luar cincin yang bersinatr merah (kromosfer). Bentuk mahkota inilah yang disebut korona. Karena itu, korona disebut juga 'mahkota' matahari.
Untuk mengamati korona, kita tidak harus menunggu suatu gerhana matahari total. Kita dapat melihatnya dengan suatu teleskop khusus yang disebut koronagraf, yang dapat menghasilkan gerhana matahari total buatan (teleskop ini memiliki sebuah cakram hitam yang di letakan sedemikian sehingga menutupi cahaya dari fotosfer)

3. Apa yang dimaksud dengan planet, asteroid, meteoroid, komet?
Jawab:
Planet 
(dari bahasa Yunani Kuno αστήρ πλανήτης (astēr planētēs), berarti "bintang
pengelana") adalah benda astronomi yang mengorbit
sebuah bintang atau sisa
bintang yang cukup
besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar untuk menciptakan
fusi
termonuklir, dan
telah "membersihkan" daerah sekitar orbitnya yang
dipenuhi planetesimal.[a][1][2] Kata planet sudah lama ada dan
memiliki hubungan sejarah, sains,
mitologi, dan agama.
Oleh peradaban kuno, planet dipandang sebagai sesuatu yang abadi atau
perwakilan dewa. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, pandangan manusia
terhadap planet berubah. Pada tahun 2006, Persatuan
Astronomi Internasional
(IAU) mengesahkan sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan planet di Tata Surya. Definisi ini dipuji namun juga
dikritik dan masih diperdebatkan oleh sejumlah ilmuwan karena tidak mencakup
benda-benda bermassa
planet yang
ditentukan oleh tempat atau benda orbitnya. Meski delapan benda planet yang
ditemukan sebelum 1950 masih dianggap "planet" sesuai definisi
modern, sejumlah benda angkasa seperti Ceres, Pallas, Juno, Vesta (masing-masing objek di sabuk
asteroid Matahari), dan Pluto (objek trans-Neptunus yang pertama
ditemukan) yang dulunya dianggap planet oleh komunitas ilmuwan sudah tidak
dipermasalahkan lagi.
Ptolomeus menganggap planet mengelilingi Bumi
dengan gerakan deferen dan episiklus. Walaupun ide planet mengelilingi Matahari sudah lama diutarakan, baru pada abad
ke-17 ide ini terbukti oleh pengamatan teleskop Galileo Galilei. Dengan analisis data observasi yang
cukup teliti, Johannes
Kepler menemukan
bahwa orbit planet tidak berbentuk lingkaran, melainkan elips. Seiring perkembangan peralatan
observasi, para astronom mengamati bahwa planet berotasi pada
sumbu miring dan beberapa di antaranya memiliki beting
es dan musim
layaknya Bumi. Sejak awal Zaman
Angkasa, pengamatan
jarak dekat oleh wahana
antariksa membuktikan
bahwa Bumi dan planet-planet lain memiliki tanda-tanda vulkanisme, badai,
tektonik, dan bahkan hidrologi.
Secara
umum, planet terbagi menjadi dua jenis utama: raksasa gas besar berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu. Sesuai definisi IAU,
ada delapan planet di Tata Surya. Menurut jaraknya dari Matahari (dekat ke jauh), ada empat planet
kebumian, Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars, kemudian empat raksasa gas, Yupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus. Enam planet di antaranya dikelilingi
oleh satu satelit
alam atau lebih.
Selain itu, IAU mengakui lima planet kerdil[3] dan ratusan ribu benda
kecil Tata Surya.
Mereka juga masih mempertimbangkan benda-benda lain untuk digolongkan sebagai
planet.[4]
Sejak
1992, ratusan planet yang mengelilingi bintang-bintang lain ("planet luar surya" atau "eksoplanet") di
Bima Sakti telah ditemukan. Per 22 Maret 2013,
861 planet luar surya yang diketahui (di 677 sistem planet dan 128 sistem multiplanet) terdaftar di Extrasolar Planets Encyclopaedia. Ukurannya beragam, mulai dari planet
daratan mirip Bumi hingga raksasa gas yang lebih besar daripada Yupiter.[5] Pada tanggal 20 Desember 2011, tim Teleskop
Luar Angkasa Kepler
menemukan dua planet luar surya seukuran Bumi, Kepler-20e[6] dan Kepler-20f,[7] yang mengorbit bintang
mirip Matahari, Kepler-20.[8][9][10] Studi tahun 2012 yang menganalisis
data mikrolensa gravitasi memperkirakan setiap bintang di Bima Sakti rata-rata
dikelilingi oleh sedikitnya 1,6 planet.[11] Sejumlah astronom di Harvard-Smithsonian Center for
Astrophysics (CfA)
melaporkan pada Januari 2013 bahwa sedikitnya 17 miliar eksoplanet seukuran
Bumi (tepatnya 0,8–1,25 massa Bumi) dengan periode orbit 85 hari atau
kurang berada di galaksi Bima Sakti.[12]
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya
kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga
planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah planet.
Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter yang disebut sabuk asteroid.
Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter yang disebut sabuk asteroid.
Sabuk asteroid (titik-titik putih).
Asteroid
pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801
oleh Giuseppe
Piazzi. Kala itu,
asteroid disebut sebagai planetoid.
Sudah
sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan dan kini
penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus 2006,
dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki
orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut,
13.350[1] memiliki nama resmi (trivia:
kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda
pengenal). Nomor
terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360)
1981 VA; planet kecil
yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto), yaitu 129342
Ependes [2].
Kini
diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem
tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta[3]. Astéroid terluas dalam sistem
tatasurya sebelah dalam, yaitu 1 Ceres dengan diameter 900-1000 km. Dua
asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~ 500 km.
Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadang terlihat oleh
mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat
dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).
Massa
seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg[4][5], atau kurang lebih 4% dari massa
bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg,
32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%) dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini
menjadi 51%; tiga seterusnya, 511
Davida (1.2%), 704
Interamnia (1.0%) dan
3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa
totalnya. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun.
Dikatakan bahwa asteroid Ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.
Meteoroid adalah
benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya
lebih kecil daripada asteroid tetapi lebih
besar daripada sebuah molekul. Persatuan
Astronomi Internasional pada sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai berikut :
“
|
Sebuah benda
padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil
daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul.
|
”
|
Ketika memasuki
atmosfer sebuah planet, meteoroid akan terpanaskan dan akan menguap sebagian atau seluruhnya.
Gas-gas di sepanjang lintasannya akan terionisasi dan bercahaya. Jejak dari gas
bercahaya ini disebut sebagai meteor, atau bintang jatuh. Jika sebagian meteoroid ini mencapai tanah,
maka akan disebut sebagai meteorit.
Meteoroid
sendiri merupakan partikel kecil yang terlepas dari komet ataupun asteroid.
Dari ketiganya, asteroid merupakan benda yang paling menarik untuk dipelajari
para ilmuwan.
Seperti
diketahui, sampai sejauh ini, ilmuwan belum bisa memahami sepenuhnya bagaimana
kehidupan awal terbuat dari zat organik yang tidak hidup, bisa tumbuh dan
berkembang di Bumi. Dengan mempelajari asteroid, kita bisa mengetahui lebih
banyak.
Dilansir Fox
News, asteroid seperti 2 Pallas dan 10 Hygiea, yang diyakini pernah memiliki
air, tampak memiliki senyawa organik (berbasis karbon) di dalamnya.
“Saat ini,
asteroid tersebut memiliki komposisi kimia yang lebih primitif dibandingkan
dengan Bumi. Kondisinya serupa dengan saat tata surya kita saat masih baru
terbentuk,” kata Carol Raymond, Deputy Principal Investigator NASA.
“Dengan
mempelajarinya, kita bisa mengetahui bagaimana kehidupan bisa muncul di planet
ini,” ucapnya.
Raymond
menyebutkan, ada beberapa kondisi yang menjadikan Bumi sangat kondusif bagi
kehidupan di masa lalu. “Selain itu, ilmuwan berpendapat bahwa asteroid yang
mendarat di Bumi pada zaman dahulu kala, telah memberikan materi pembentuk yang
membantu memulai kehidupan di planet ini,” ucapnya.
Meteor adalah
jejak bercahaya di langit dihasilkan ketika Meteoroid membakar di atmosfer. Hal
ini umumnya disebut sebagai "bintang jatuh". Kadang-kadang mungkin
banyak meteoroid menghantam atmosfer sekitar waktu yang sama, memberi kami
hujan meteor.
Hal ini mengacu
pada partikel itu sendiri tanpa kaitannya dengan fenomena itu menghasilkan
ketika memasuki atmosfer bumi (meteor). Meteoroid adalah materi berputar di
sekitar matahari atau benda dalam ruang antarplanet yang terlalu kecil untuk
disebut sebuah asteroid atau komet. Bahkan partikel yang lebih kecil disebut
micro-meteoroid atau butir debu kosmik, yang mencakup materi antar bintang yang
harus terjadi untuk memasuki sistem surya kita. Meteoroid menjadi meteorit jika
itu bertahan terjun melalui atmosfer dan mencapai permukaan bumi.
Meteorit
Sebagian besar berasal dari asteroid, termasuk beberapa diyakini berasal
khususnya dari 4 Vesta (salah satu asteroid terbesar di tata surya kita).
Beberapa mungkin berasal dari komet. Dari 10-an ribu diketahui, jumlah yang
sangat kecil meteorit telah terbukti menjadi Lunar (23 menemukan) atau Mars
(mungkin sebanyak 18) asal. Meteorit terbesar yang diketahui adalah tentang
ukuran dari sebuah bilik telepon. Tapi ada bukti jelas bahwa benda bahkan lebih
besar telah menghantam bumi di masa lalu.
Meskipun meteorit mungkin tampak batu hanya membosankan, mereka sangat penting dalam bahwa kita dapat menganalisis mereka hati-hati dalam laboratorium lain dari beberapa kilogram batuan bulan yang dibawa kembali oleh Apollo dan misi Luna, meteorit hanya materi kita bukti alam semesta di luar bumi.
Meteorit
adalah batu meteor yang berhasil mencapai permukaan
planet Bumi. Disebut juga meteor setelah menembus atmosfer bumi tetapi belum mencapai permukaan
bumi. Meteor merupakan asteroid kecil dari luar angkasa yang tertarik
oleh gravitasi Bumi, ketika memasuki atmosfer bumi terjadi gesekan udara di
lapisan ionosfer menyebabkan meteor menjadi panas dan terbakar menimbulkan
cahaya terang sehingga kadang kala disebut bintang jatuh.
Jika
batu meteor sangat besar tidak habis di lapisan udara ionosfer maka akan jatuh
sampai ke Bumi yang disebut Meteorit. Di Indonesia, meteorit bisa ditemukan di musium
geologi Bandung.
Meteorit
adalah bahan baku pamor keris yang disukai para Empu. Keris yang mendapat
campuran meteorit biasanya ringan namun sangat kuat karena mengandung logam
langka, seperti titanium.
Komet
adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis
edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.[1]
Kata
"komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut
panjang".[2] Istilah lainnya adalah bintang
berekor[3] yang tidak tidak tepat karena komet
sama sekali bukan bintang[3]. Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang
kemukus karena memiliki ekor seperti buah kemukus yang telah dikeringkan.
Komet
terbentuk dari es dan debu.[4] Komet terdiri dari kumpulan debu
dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari.[1] Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan
penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor.[4] Komet juga mengelilingi Matahari,
sehingga termasuk dalam sistem tata surya.[5] Komet merupakan gas
pijar dengan garis
edar yang berbeda-beda.[5] Panjang "ekor" komet dapat
mencapai jutaan km.[2] Beberapa komet menempuh jarak lebih
jauh di luar angkasa daripada planet.[6] Beberapa komet membutuhkan ribuan
tahun untuk
menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.[6] Komet mengorbit Matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips
Bagian-Bagian Komet
Bagian-bagian
komet terdiri dari inti, koma, awan
hidrogen, dan ekor.[7] Bagian-met sebagai berikut.[8]
- Inti,
merupakan bahan yang sangat padat, diameternya mencapai
beberapa kilometer, dan terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun komet, yang
kemudian berubah menjadi gas.
- Koma,
merupakan daerah kabut atau daerah
yang mirip tabir di sekeliling inti.
- Lapisan hidrogen, yaitu lapisan yang menyelubungi koma, tidak
tampak oleh mata manusia.
Diameter awan hidrogen sekitar 20 juta
kilometer.
- Ekor,
yaitu gas bercahaya yang terjadi
ketika komet lewat di dekat Matahari.
Inti
komet adalah sebongkah
batu dan salju.[9] Ekor komet arahnya selalu menjauh
dari Matahari.[7] Bagian ekor suatu komet terdiri dari
dua macam, yaitu ekor
debu .[10] Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus.[10] Koma atau ekor komet tercipta saat
mendekati Matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas.[11] Angin Matahari kemudian meniup gas
tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet.[11] Ekor inilah yang terlihat bersinar
dari bumi.[11] Sebuah komet kadang mempunyai satu
ekor dan ada yang dua atau lebih.[10]
Jenis-Jenis Komet
Berdasarkan
bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan dua, yaitu sebagai
berikut.[12]
- Komet
berekor panjang,
yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah
yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas
daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet tersebut
melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang.
Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat Matahari setiap
75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
- Komet
berekor pendek,
yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang
memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika
mendekati Matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit
sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir
tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati
Matahari setiap 3,3 tahun sekali.
4. Sebutkan nama-nama planet!
Jawab: Planet Merkurius
Pengertian
Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya kita dan paling dekat dengan . Jaraknya dari matahari adalah sekitar 57,9 juta kilometer. Suhu di planet ini sangat panas karena terdekat dengan matahari, pada siang hari suhunya mencapai sekitar 430°C. Tetapi pada malam hari suhunya menjadi sangat dingin yakni mencapai sekitar -170°C. Jarak planet ini dengan bumi sekitar 92 juta kilometer. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib saja dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
Semua planet berputar pada porosnya nah perputaran itu disebut Rotasi. Merkurius berotasi lambat, rotasi merkurius adalah 59,0 hari. Selain berputar pada porosnya semua planet bergerak mengelilingi matahari ini disebut gerakan orbital/Ber-revolusi. Berbeda dengan rotasinya yang lambat, masa orbital Merkurius tergolong cepat Revolusi merkurius adalah 88,0 hari. Bandingkan dengan bumi yang membutuhkan waktu satu tahun (365,3 hari) cepat bukan?.
Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya kita dan paling dekat dengan . Jaraknya dari matahari adalah sekitar 57,9 juta kilometer. Suhu di planet ini sangat panas karena terdekat dengan matahari, pada siang hari suhunya mencapai sekitar 430°C. Tetapi pada malam hari suhunya menjadi sangat dingin yakni mencapai sekitar -170°C. Jarak planet ini dengan bumi sekitar 92 juta kilometer. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib saja dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
Semua planet berputar pada porosnya nah perputaran itu disebut Rotasi. Merkurius berotasi lambat, rotasi merkurius adalah 59,0 hari. Selain berputar pada porosnya semua planet bergerak mengelilingi matahari ini disebut gerakan orbital/Ber-revolusi. Berbeda dengan rotasinya yang lambat, masa orbital Merkurius tergolong cepat Revolusi merkurius adalah 88,0 hari. Bandingkan dengan bumi yang membutuhkan waktu satu tahun (365,3 hari) cepat bukan?.
Ukuran planet merkurius hanya 27% dari ukuran bumi. Permukaan Merkurius enjol mirip dengan permukaan bulan. Benjolan-benjolan itu muncul sebagai akibat benturan dengan meteor.
Merkurius punya banyak kawah dan tidak mempunyai satelit alam serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi.
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari jaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus.
Orang Yunani pada jaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah, "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari).
Struktur Dalam
Dengan diameter sebesar 4.879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.
Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang mungkin tertiup oleh angin matahari
Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di masa datang, MESSENGER dan BepiColombo akan mengujiteori-teoriini.
BagianLuar
Merkurius merupakan planet yg tandus. Permukaanya berbatu-batu dan terdapat banyak kawah. Kaloris merupakan kawah terbesar di planet ini. Garis tengah Kaloris sekitar 1.300 Km.

Atmosfer merkurius terdiri dari uap natrium dan kalium yg sangat tipis, sehingga kadang-kadang planet ini di anggap tidak mempunyai atmosfer. Akibatnya tidak ada udara yg menyerap panas matahari.
Ciri-Ciri
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama
Planet
|
Merkurius
|
2
|
Kala
Rotasi
|
59,0
Hari
|
3
|
Kala
Revolusi
|
88,0
Hari
|
4
|
Atmosfer
|
Uap
Natrium, Kalium Yang Tipis
|
5
|
Satelit
Alam
|
-
|
6
|
Jarak
Di Matahari
|
57,9
Juta km
|
7
|
Diameter
Planet
|
4,879
km
|
8
|
Warna
Planet
|
Hitam
Keputih-Putihan
|
Cincin Planet
Tidak memiliki, karena planet ini terdapat di bagian planet dalam, yang memiliki cincin adalah planet bagian luar seperti (jupiter, saturnus, uranus, neptunus)
Planet Venus
Pengertian
Venus adalah planet terdekat
kedua dari matahari setelah planet Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052
km dan berevolusi dalam waktu 224,7 hari. Dan berotasi selama 249,0 hari.
Planet ini tidak memiliki satelit alam seperti planet merkurius. Ukuran planet
ini hampir sama dengan bumi jugu planet ini adalah yang paling dekat dengan
bumi. Diameter venus adalah 108,2 Juta Km.
Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Kadang-kadang juga venus terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus dinamakan bintang senja, bintang barat, atau bintang kejora.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.
Bagian Luar Planet Venus
Planet venus sering di tutupi awan padat. Atmosfer venus terdiri dari Karbondioksida dan nitrogen. Temperatur permukaan venus sangat tinggi, yaitu 480°C, sehingga tidak mungkin ada air dalam wujud cair.

Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.
Ciri-Ciri
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama Planet
|
Venus
|
2
|
Kala Rotasi
|
244,0 Hari
|
3
|
Kala Revolusi
|
224,7 Hari
|
4
|
Atmosfer
|
Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen
|
5
|
Satelit Alam
|
-
|
6
|
Jarak Di Matahari
|
108,2 Juta km
|
7
|
Diameter Planet
|
12.140 km
|
8
|
Warna Planet
|
Coklat Keputihan
|
Cincin Planet
Tidak memiliki, karena planet ini terdapat di bagian planet dalam, yang memiliki cincin adalah planet bagian luar seperti (jupiter, saturnus, uranus, neptunus)
Bumi
adalah
planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun.
Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU
(Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan
udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini
dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa Bumi.
Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa Bumi.
Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
5. Sebutkan 3 syarat suatu benda langit disebut sebagai planet!
Jawab: (a)
mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang
(b) mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
(c) tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
(d) telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."
(b) mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
(c) tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
(d) telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."
6. Sebutkan 3 aktifitas matahari yang terjadi pada lapisan fotosfer,
kromosfer!
Jawab:
7. Sebutkan:
a. 2 akibat dari gerak bumi
b. 5 akibat dari rotasi bumi
c. 4 akibat revolusi
Jawab:
a. 1. Gerak presisi => gerak gasing bumi
2. gerak putasi
b. 1.